Laman

Saturday, June 27, 2015

LALAT DAN CARA BERPIKIR YANG MONOTON

Ditulis oleh: Herry Eko Jaya Putra
Di awal semester, seorang guru bertanya kepada muridnya. Apakah kalian pernah memperhatikan lalat atau capung yang terperangkap di jendela kaca ? siswa pun menjawab: pernah pak guru, lalat itu berusaha keras untuk keluar, ia terbang kesana kemari disepanjang jendela, sesekali ia menabrakkan kepalanya ke kaca jendela yang keras. Sang gurupun bertanya lagi, apakah ia berhasil ? tidak pak, jawab si murid. Kemudian sang guru bertanya lagi, apakah ia sudah berusaha untuk keluar ? tentu saja pak guru, bahkan ia sudah berusaha dengan sangat keras.

Friday, June 26, 2015

DAN SAMPAHPUN MENJADI KARYA BERNILAI TINGGI DI TANGAN PARA PIAWAI




Dalam kamus besar bahasa indonesia, sampah berarti barang atau benda yg dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya. Sehingga makna sampah ini menjadi relatif bagi setiap orang. Bagi seseorang, botol plastik bekas minuman adalah sampah yang akan dibuang. Namun bagi sebagian lain, botol plastik tersebut merupakan bahan baku yang dicari dan dikumpulkan untuk menghasilkan produk bernilai tinggi. Bagi seseorang, “sampah” itu membuat risih dan menimbulkan ketidaknyamanan, namun bagi sebagian yang lain “sampah” itu terlihat sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan. Berbeda sudut pandang, maka berbeda pula cara penyikapan.

Berikut beberapa karya para piawai yang mampu mengubah sampah menjadi produk bernilai tinggi:

Tuesday, June 2, 2015

BERBUAT KEJAM PUN TETAP DENGAN KASIH SAYANG



Ditulis oleh: Herry Eko Jaya Putra

Sesungguhnya Allah SWT telah menentukan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu. Bila kamu membunuh maka baguskanlah dalam membunuh dan bila menyembelih maka baguslah dalam cara menyembelih. Hendaklah salah seorang kamu menajamkan belatinya dan menjadikan binatang sembelihan cepat mati.” (HR. Muslim)

Dalam sebuah diskusi dikantor, seorang teman bertanya: “mengapa menyembelih hewan disunnahkan pada leher bagian depan (tenggorokan dan kerongkongan) sedangkan dalam hukuman pancung dilakukan pada leher bagian belakang (tulang leher)”.

Hal pertama menurut saya yang menjadi perhatian dalam permasalahan ini adalah berbuat ihsan dan kasih sayang, berdasarkan hadist dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim).