Laman

Tuesday, November 24, 2015

MAKALAH: Pengaruh Minat terhadap Aktifitas dan Prestasi Belajar Siswa

Disusun Oleh: Herry Eko Jaya Putra



BAB I
PENDAHULUAN

Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan atau menguasai suatu ilmu pengetahuan. Menurut Rahyubi (2012: 3), belajar memiliki arti dasar akan adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Belajar merupakan segenap rangkaian kegiatan atau aktifitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Kualitas belajar seseorang ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperolehnya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Susanto (2013: 5) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu siswa itu sendiri dan lingkungannya. Siswa dalam artian kemampuan berpikir, motivasi, minat dan kesiapan siswa. Sedangkan lingkungan yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber belajar, metode belajar serta dukungan keluarga dan masyarakat.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat belajar siswa. Susanto (2013: 66) mengatakan, “minat merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap sesuatu atau kegiatan tertentu”. Dengan demikian minat menjadi faktor yang sangat penting untuk membuat siswa perhatian, fokus dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Tinggi rendahnya minat siswa terhadap suatu proses pembelajaran tentulah akan mempengaruhi hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut. Menurut Uno dan Muhammad (2011: 250), bakat dan minat siswa berpengaruh terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran tertentu.
 
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 957), minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan”. Sriyanti (2009: 8), mengemukakan minat merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan dan berbuat sesuatu. Syah (2010: 152) juga mengungkapkan bahwa minat itu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Susanto (2013: 57-58) berpendapat bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang terhadap suatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang karena merasa memiliki kepentingan terhadap sesuatu itu. Minat menurut (Kartawidjaja, 1987: 183) adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar.
Minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, sehingga menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan mendatangkan kepuasan diri. Menurut Sardiman (2012: 40) minat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu: mengetahui apa yang akan dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut untuk dipelajari. Dengan demikian, minat sangat berhubungan dengan sesuatu yang menarik, menyenangkan, juga berhubungan dengan kepentingan atau kebutuhan hingga sesuatu yang dapat memberikan kepuasan pada diri seseorang. Jika hal-hal tersebut mengalami penurunan atau pengurangan, maka tentunya akan berefek pula kepada menurunnya minat seseorang.

B.     Fungsi Minat dalam Belajar
Menurut Sabri (2007: 85), minat dalam belajar memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada suatu pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar
2.      Pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan
3.      Penentu arah perbuatan siswa yakni kearah tujua yang hendak dicapai
4.      Penseleksi perbuatan, sehingga perbuatan siswa yang mempunyai minat akan senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai

C.    Pengaruh Minat Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Minat siswa terhadap pelajaran merupakan kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang) terhadap suatu pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda sekali dengan siswa yang sikapnya hanya menerima kepada pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk bisa terus tekun karena tidak memiliki faktor pendorongnya.
Minat juga sebagai salah satu faktor internal mempunyai peranan dalam menunjang prestasi belajar siswa, siswa yang tidak berminat terhadap bahan pelajaran akan menunjukkan sikap yang kurang simpatik, malas dan tidak bergairah mengikuti proses belajar mengajar.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 2010: 152).
Sulastri (2009: 51) berpendapat bahwa “prestasi adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya atau kekuatan”. Sehingga, untuk meraih prestasi pada suatu bidang sangatlah diperlukan daya pendorong yang kuat agar siswa tetap semangat saat berusaha meraihnya dan salah satu daya pendorong tersebut adalah minat.
Beberapa indikator yang dapat kita amati saat siswa sedang memiliki minat pada suatu pelajaran, antara lain:
-       mengikuti pelajaran pada jadwalnya
-       hadir tepat waktu, tidak ingin terlambat saat belajar
-       membawa peralatan belajar dengan lengkap, alat tulis, buku cetak dan buku catatan
-       mencatat materi pelajaran dengan lengkap
-       memperhatikan dengan seksama jika guru menerangkan
-     memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terlihat dari antusiasnya saat mengikuti pelajaran dan bertanya
-       menjawab pertanyaan dengan mudah
-       mengerjakan latihan dan tugas dengan semangat
-       sedih apabila guru terlambat masuk mengajar atau tidak masuk
-       memperkaya bahan dengan meminjam buku terkait pelajaran di perpustakaan
-       selalu membaca bahan pelajaran walau diluar jadwal pelajaran

D.    Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran
Seseorang akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar (Sardiman, 2012). Begitu pentingnya minat belajar ini, maka guru perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa (Uno dan Muhammad, 2011). Oleh sebab itu, guru perlu merancang sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan serta dapat mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga pelajaran menjadi bermakna dan terasa manfaatnya oleh siswa, semua itu dilakukan demi memunculkan minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajarinya dengan harapan mampu meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.
Minat merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar. Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan/mata pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar. Oleh karena itu, guru harus memberi motivasi agar siswa mau belajar dan memperhatikan pelajaran. Guru perlu sekali mengenal minat-minat muridnya, karena itu penting bagi guru untuk memilih bahan pelajaran, merencanakan pengalaman-pengalaman belajar, menuntun mereka ke arah pengetahuan, dan untuk mendorong motivasi belajar mereka (Hamalik, 2008: 105).
Hal yang harus dimiliki oleh seorang guru sebelum meningkatkan minat siswa adalah meningkatkan minat dan antusias pada diri guru itu sendiri. Menurut Hamalik (2008: 164), motivasi itu mudah sekali menjalar atau tersebar kepada orang lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid-murid yang juga berminat tinggi dan antusias pula. Demikian pula dengan murid yang antusias akan mendorong motivasi murid-murid lainnya.

E.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab meningkat atau menurunnya minat siswa terhadap pelajaran tertentu, diantaranya adalah:
1.      Persepsi siswa terhadap pelajaran
Persepsi yang salah terhadap pelajaran akan membuat siswa malas untuk mempelajari suatu materi pelajaran. Sebagai contoh: pandangan siswa terhadap pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, atau pelajaran IPS merupakan pelajaran yang membosankan tentunya akan menyebabkan siswa menjadi malas untuk mempelajari pelajaran-pelajaran tersebut. Sebaliknya, persepsi positif terhadap suatu pelajaran dengan menganggap pelajaran tertentu sebagai pelajaran yang mengasyikkan dan menantang akan membuat siswa menjadi bersemangat untuk lebih giat belajar.

2.      Kondisi Fisik dan Psikis siswa
Kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pembelajaran sangat berpengaruh terhadap minat dan aktivitas belajarnya. Faktor kesehatan badan, seperti kesehatan yang prima dan tidak dalam keadaan sakit atau lelah, akan sangat membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran. Tidak hanya kesehatan fisik, namun juga psikis. Banyaknya beban pikiran dan masalah yang dihadapi oleh siswa akan sangat mengganggu konsentrasi dan perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran. Apalagi pada beberapa pelajaran yang memerlukan kegiatan mental yang tinggi dan menuntut banyak perhatian dengan pikiran yang jernih.

3.      Hubungan Guru dan Murid
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya (Sabri, 2007: 84). Apabila siswa tidak berminat kepada bahan/mata pelajaran atau juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan bersemangat belajar. Hubungan yang positif antara siswa dan guru akan sangat menentukan kelancaran komunikasi diantara keduanya. Saat siswa tidak menyukai guru tertentu, secara tidak langsung siswa juga tidak akan menyukai pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut. Sebaliknya saat siswa menyukai guru tertentu, juga akan membuat siswa tertarik terhadap apa yang disampaikan oleh guru saat belajar dikelas.

4.      Metode dan Gaya Mengajar Guru
Suasana belajar yang ditampilkan oleh guru saat mengajar akan mempengaruhi mood peserta didik. Suasana monoton dan membosankan akan membuat siswa tidak bersemangat mengikuti pembelejaran, sebaliknya suasanya yang menarik, menyenangkan dan bergairah akan meningkatkan aktifitas dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Kartawidjaja (1987: 185), perasaan senang akan menimbulkan sikap positif dan akan menumbuhkan minat, sebaliknya perasaan tidak senang akan menimbulkan sikap negatif dan tidak menumbuhkan minat.

5.      Keterkaitan Materi Pelajaran dengan Kehidupan Siswa
Selain hal-hal yang menarik dan menyenangkan, minat juga berhubungan dengan kepentingan atau kebutuhan seseorang terhadap sesuatu. Oleh sebab itu, keterkaitan materi pelajaran terhadap kebutuhan dan kehidupan sehari-hari siswa akan mempengaruhi perhatian dan minat siswa untuk mempelajarinya. Setiap guru hendaklah mampu membawa pelajaran yang diajarkan dekat dengan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan contoh nyata dalam kehidupan. Dapat juga guru menggunakan fenomena kehidupan yang ada, kemudian membahasnya dari sudut pandang pelajaran yang akan dipelajari.

6.      Reinforcement (penguatan)
Setiap orang selalu membutuhkan dorongan dan penguatan untuk terus berprestasi. Minat dan motivasi bisa saja menurun pada kondisi-kondisi tertentu. Kemampuan seorang guru dalam memberikan penguatan saat motivasi siswa menurun akan mempengaruhi “stamina” siswa untuk terus berusaha dan berprestasi. Sebaliknya, prestasi sekecil apapun perlu diberikan apresiasi yang positif sebagai bentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik. Setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, dengan demikian kemajuan belajar siswa pun akan berbeda-beda. Apresiasi terhadap kemajuan belajar setiap siswa walaupun terjadi sedikit kemajuan, akan memperbesar energi motivasi dalam diri siswa untuk semakin meningkatkan prestasi belajarnya.
 

BAB III
PENUTUP

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Minat siswa terhadap suatu pelajaran mempengaruhi tingkat aktifitas dan prestasi belajar siswa
2.      Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat
3.      Minat berhubungan dengan sesuatu yang menarik, menyenangkan dan kebutuhan seseorang
4. Untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar, hendaknya setiap guru mampu menampilkan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bermakna dengan metode mengajar yang bervariasi



DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.

Kartawidjaja, Eddy Soewardi. 1987. Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar. Bandung: Sinar Baru.

Rahyubi, Heri. 2012. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik; Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media

Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya

Sardiman, A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Sriyanti, Lilik. 2009. Psikologi Pendidikan. Salatiga: STAIN-Salatiga Press.

Sulastri, Siti. 2009. Siswa berakhlak Mulia Raih Prestasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Media Group.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Uno, Hamzah B dan Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara


No comments:

Post a Comment