Laman

Saturday, March 20, 2021

Serunya Belajar Sejarah dengan Metode “ TV Show”

Oleh: Amelia


Mengajar mata pelajaran IPS khususnya materi sejarah kadang membuat saya perlu merenung. Ingin membuang image sejarah yang identik dengan banyak mencatat, terkantuk-kantuk mendengar penjelasan guru di depan kelas sembari berdo’a di dalam hati mudah-mudahan penderitaan ini segera berakhir…sssst !!! ini dosa masa lalu saya (mohon maaf bapak/ibu guru sejarahku di SMP dan SMA 😊). Setelah merasakan menjadi seorang guru baru kutahu bahwa perjuanganmu tidak mudah wahai guruku.. Maka di tengah perenungan yang lumayan, saya menemukan ide ..AHA!! muncullah inspirasi dari acara talk show yang sangat banyak di TV. Maka untuk mengajarkan materi periodisasi masa pra aksara saya membagi murid-murid menjadi beberapa kelompok sesuai pembabakan masa pra aksara. Lalu mereka diminta menentukan nama dari TV-TV mereka dan TARA!!! Muncullah nama-nama TV beken pilihan mereka, ada Cadiak TV, Super TV, Smart TV, Ota TV, CCTV bahkan ada yang memilih nama TV nya dengan nama Bukan TV 😊aya-aya wae.. Lalu mereka diminta juga membuat slogan TV, hasilnya juga unik-unik seperti , “super TV yang penting happy “, “awak sopan kami sanang”, Cadiak TV..yo sabana Cadiak..dll…karena di sekolah kami tidak dianjurkan berbahasa minang , ketika saya perbolehkan nama TV, slogan dan iklan mereka berbahasa minang…Yeyy!!! mereka menyambut antusias. Pliss…! Maafkan saya sekali ini pak Kepsek  😊 Persiapan terpenting adalah mereka menentukan beberapa orang dari anggota kelompok untuk menjadi narasumber yang berperan sebagai pakar sejarah, mereka  memberi gelar mulai dari S.Pd, Dr, bahkan Profesor. Panduan untuk para pakar ini adalah lembar kerja yang telah disiapkan guru. Agar talk show semakin semarak mereka juga diminta membuat iklan singkat seputar sekolah. Iklan-iklan kreatifpun bermunculan,,,mereka saya perbolehkan membawa jajanan yang  diiklankan…ada iklan Teh es , susu kambing, pustaka sekolah, kantin sekolah, loudry sekolah , security sekolah , dll… Acara talk show diakhiri dengan pertanyaan dari teman-teman kelompok lain yang menjadi pemirsa TV di seluruh dunia. Ketika bertanya ini murid2 juga berkreatifitas dengan gaya bertanya masing-masing, salah satu contohnya si MC menyebutkan “ jika ada yang ingin bertanya silahkan hubungi 00000 sembarang tekan nyambung juga “ , sedangkan si penelpon mengaku ada yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri, hal ini juga membuat suasana kelas semakin seru. Setiap selesai penampilan satu kelompok,  maka kelompok lain akan memberikan apresiasinya dengan kalimat-kalimta positif seperti : “ rancak bana!, memang OK!, OK banget!, dll…di sini diharapkan dapat muncul budaya positif saling menghargai. Yah…meski ada juga yang iseng dengan memberikan apresiasi “ Memang Hebat!, tapi Bo ong” . kata-kata ini memang sering dijadikan candaan anak-anak. Setelah semua kelompok tampil,  guru melakukan penguatan materi, membimbing murid untuk membuat kesimpulan dan melakukan refleksi. Ketika refleksi murid-murid menyampaikan mereka sangat senang dengan pembelajaran TV show, mereka dapat memahami apa yang disampaikan teman mereka. Alhamdulillah, mudah-mudahan memang demikian adanya, terkadang murid ketika ditanya ada senang belajar hari ini?, mereka akan menjawab senang hanya untuk menyenangkan hati guru atau tidak ingin mendapat pertanyaan lanjutan, who know??

Blogger Tricks

Friday, July 24, 2020

SIKAP DAN METODE ILMIAH

Oleh : Herry Eko Jaya Putra

Ilmu biologi dikaji dan dikembangkan melalui serangkaian metode ilmiah. Metode ilmiah ini dilakukan sebagai jaminan agar teori dan kesimpulan yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selain metode ilmiah, seorang saintis juga perlu memiliki sikap ilmiah dalam pengkajian dan penelitian sains.

A.   SIKAP ILMIAH
Tidak hanya saintis, sebagai seorang penuntut ilmu, kita juga perlu memahami dan memiliki sikap ilmiah ini di dalam diri kita. Karena, ada begitu banyak fenomena dan kejadian di sekitar kita. Sikap ilmiah ini akan membantu kita dalam memahami dan menyikapi kejadian-kejadian tersebut dengan benar. Beberapa sikap ilmiah yang perlu kita ketahui, antara lain:

1.   Harus bisa membedakan antara Fakta dan Opini
Fakta dan opini adalah dua hal yang sering kabur (sulit dibedakan) saat ini. Perkembangan teknologi informasi yang cepat, membuat orang dengan mudah menyebarkan informasi di media sosial. Sehingga, informasi yang sifatnya opini seringkali dianggap sebagai fakta oleh orang banyak, karena tersebar dengan banyak. Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk bisa membedakan antara fakta dan opini.

Friday, July 17, 2020

PENGANTAR BIOLOGI (RUANG LINGKUP BIOLOGI)


Oleh : Herry Eko Jaya Putra

Biologi atau dahulunya dikenal sebagai ilmu hayat adalah mata pelajaran baru bagi peserta didik baru di SMA. Walaupun begitu, sebenarnya materi pelajaran ini sudah pernah dipelajari sebelumnya di SMP dalam mata pelajaran IPA terpadu, bersama Fisika dan Kimia. Sebelum kita mempelajari lebih jauh tentang ilmu biologi, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal apa itu biologi?

1.     Apa itu Biologi
Biologi berasal dari kata Bios dan Logos dari bahasa Yunani. Bios artinya hidup, sedangkan Logos artinya ilmu. Biologi berarti ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Biologi termasuk salah satu bidang kajian dari rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (Natural science), sebagaimana Fisika dan Kimia.

Saturday, January 25, 2020

TAHAPAN PENCERNAAN MAKANAN

Oleh: Herry Eko Jaya Putra

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang tahapan pencernaan makanan yang terjadi di dalam tubuh kita. Mau tau bukan?

Mungkin kita pernah bertanya, tentang apa yang terjadi pada makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh melalui mulut kita. Apakah itu akan langsung diserap oleh tubuh kita? Atau, bagaimana? Nah, kali ini kita akan melihat perjalanan makanan tersebut di dalam tubuh kita.

Pada tahap pertama, ketika kita memasukkan makanan ke dalam mulut kita. Makanan akan dihancurkan oleh gigi kita melalui proses mengunyah, proses ini kita sebut sebagai TAHAP MASTIKASI. Selain dihancurkan menjadi bentuk yang kecil-kecil, makanan juga dicampurkan dengan saliva atau air liur, sehingga menjadi lebih berair, bentuk makanan seperti ini disebut bolus. Saliva, mengandung enzim ptialin yang dapat membantu pencernaan amilum yang terkandung dalam makanan kita secara kimiawi menjadi maltosa. Proses ini dilakukan untuk mempersiapkan makanan agar mudah ditelan.

Setelah makanan menjadi bolus, makanan akan didorong oleh lidah ke arah kerongkongan atau esofagus melalui faring. Untuk menjaga agar makanan masuk melalui jalur yang tepat, Palatum lunak akan menutup jalur ke hidung dan epiglotis akan menutup jalur ke tenggorokan/trachea, sehingga makanan hanya akan melewati jalur kerongkongan. Di kerongkongan, makanan akan di dorong hingga ke lambung menggunakan gerakan peristaltis oleh otot-otot kerongkongan. Tahapan ini disebut sebagai TAHAP INGESTI atau menelan makanan.

Sunday, November 25, 2018

CHALK N DUSTER



Sekolah Kanta Ben
Sebuah sekolah dengan guru-guru hebat
Guru-guru mengajar dengan penuh kreatifitas
Dipimpin oleh kepala sekolah hebat

Ada intrik, dari salah seorang supervisor yang berambisi menjadi kepala sekolah
Melakukan pendekatan dengan pihak yayasan
Kemudian menyingkirkan kepala sekolah lama
Membuat deal dengan yayasan untuk menjalankan bisnis pendidikan dan menjadikan sekolahnya menjadi sekolah nomor 1 dan bertaraf internasional

Kepala sekolah baru, melakukan banyak pembaharuan aturan
Struktur sekolah dirombak
Guru-guru lama dianggap tidak efisien dalam anggaran dan susah diarahkan
Yayasan menginginkan guru-guru lama dikeluarkan saja dan rekrut guru baru yang lebih mudah diperintah
Tapi menurut kepala sekolah baru, sebaiknya dikondisikan saja agar mereka yang mengundurkan diri sendiri bukan dikeluarkan

Wednesday, May 10, 2017

Pendidikan dengan pemahaman

Dalam dunia pendidikan, pendekatan aturan terkadang membuat masalah semakin runyam. Sebaliknya, menanamkan pemahaman seringkali lebih sukses dalam menyelesaikan masalah.

ANDAI DIRI INI ADALAH TUMBUHAN.....



Oleh : Herry Eko Jaya Putra
Andai diri ini adalah tumbuhan, sudah fitrahnya untuk terus tumbuh dan berkembang. Tumbuh menjadi pohon besar dengan akar yang menghujam ke bumi, cabang yang tinggi dan rindang menaungi, sebagai tempat berlindung dari panas yang membahana, atau tumbuh menjadi tanaman berbunga yang akan menghiasi dunia dengan keindahan dan keharumannya atau menghasilkan buah yang manis dan bermanfaat bagi semua.

Setiap tumbuhan telah ditetapkan potensinya. Semua “tertulis” pada untaian takdir DNA. Ia kan tumbuh dengan segenap potensi tersebut, dengan syarat segala kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya dapat terpenuhi. Mungkin intan akan tetap menjadi intan walau diletakkan di tempat yang kotor dan berdebu, namun pesona keindahannya kan hilang tertutup debu dan kotoran. Bibit pohon besar tidak akan menjadi pohon besar bila tumbuh di tanah yang kurang bernutrisi, atau lingkungan yang tidak cukup air dan cahaya. Pada kondisi demikian, potensi pohon besar yang dimilikinya tidak akan terekspresikan secara sempurna. Fenotip adalah hasil interaksi antara genetik dan lingkungan, setidaknya begitu kata orang biologi.

Tuesday, December 27, 2016

SEBUAH REFLEKSI MATA KULIAH FILSAFAT ILMU


Oleh: Herry Eko Jaya Putra

Filsafat bukanlah topik yang umum untuk dibicarakan. Tidak banyak orang yang memahami makna sebenarnya dari berfilsafat. Namun yang banyak diketahui oleh masyarakat kita hari ini adalah stigma negatif yang tersemat padanya. Seorang muslim yang mengkaji filsafat mungkin saja akan dianggap berbahaya atau bahkan dianggap sesat oleh beberapa pihak. Betapa tidak, pemikiran filsafat ini telah melahirkan berbagai pemahaman sesat dalam agama seperti kelompok mu’tazilah dan syi’ah. Sebagiannya lagi menyebabkan keragu-raguan dalam agama sehingga membawa kepada atheisme. Beberapa ulama pun mengharamkan pengkajian filsafat karena mengkhawatirkan potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya. Tetapi apakah benar filsafat adalah barang berbahaya yang harus dihindari atau ia hanya sebagai alat berpikir seperti pisau yang nilai gunanya sangat bergantung kepada siapa, bagaimana dan tujuan orang yang menggunakannya.
Kita tidak boleh menutup mata bahwa masa kegemilangan ilmu pengetahuan umat Islam di abad ke 7 M terjadi justru saat umat Islam bersentuhan dengan karya-karya filsuf Yunani. Karya-karya ini kemudian menginspirasi dan melahirkan banyak pemikir muslim di zaman tersebut seperti Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Jabbar dll yang jumlahnya jauh melebihi jumlah para filsuf Yunani sebelumnya. Karya-karya yang dihasilkan oleh pemikir Islam pun ketika itu memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan karya yang telah dihasilkan oleh filsuf Yunani. 
Pada masa itu, masyarakat Eropa (Barat) masih terbelakang dan tenggelam dalam zaman kegelapan (dark age) sedangkan Islam berada dalam zaman keemasan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang gemilang. Seorang penulis Amerika menggambarkan keadaan Eropa pada masa itu sebagaimana berikut: "Jika matahari telah terbenam, seluruh kota besar Eropa akan terlihat gelap gulita. Di sisi lain, Cordova terang benderang disinari lampu-lampu umum. Eropa sangat kumuh, sementara di kota Cordova telah dibangun seribu WC umum. Eropa sangat kotor, sementara penduduk Cordova sangat concern dengan kebersihan. Eropa tenggelam dalam lumpur, sementara jalan-jalan Cordova telah mulus. Atap istana-istana Eropa sudah pada bocor, sementara istana-istana Cordova dihiasi dengan perhiasan yang mewah. Para tokoh Eropa tidak bisa menulis namanya sendiri, sementara anak-anak Cordova sudah mulai masuk sekolah”. Semua itu terjadi akibat perkembangan cara berpikir umat Islam saat bersentuhan dengan filsafat, dari sebelumnya hanya mengkaji ilmu-ilmu seputar agama hingga kemudian juga mengkaji ilmu-ilmu alam dan umum. Kita tidak dapat menutup mata bahwa pada kenyataannya filsafat telah menghantarkan banyak perkembangan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Sebagai sebuah alat, bahaya dan manfaat filsafat sangat bergantung kepada siapa, bagaimana dan tujuan dari si pengguna alat. Filsafat dapat dipahami secara sekuler namun filsafat juga dapat dipahami dengan berlandaskan kepada Islam. Filsafat hanyalah alat, bukan tujuan.

Wednesday, October 12, 2016

Makalah Mikrobiologi: Perdebatan Generatio Spontanea

Oleh: Herry Eko Jaya Putra

A. Pendahuluan


Perkembangan ilmu pengetahuan tidak luput dari perbedaan pendapat, terutama pada topik yang tidak dapat diamati langsung oleh manusia. Hal demikian adalah sesuatu yang wajar, dikarenakan keterbatasan informasi yang dimiliki dan sudut pandang berbeda dari para ahli dalam merasionalkan berbagai fenomena tersebut seperti yang terjadi pada topik tentang bagaimana asal mula kehidupan di bumi.
Pertanyaan tentang asal mula kehidupan di bumi ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Dahulu, orang-orang percaya kehidupan ini diciptakan oleh kekuatan supranatural (Tuhan). Namun penjelasan ini tidak memuaskan akal pikiran manusia karena tidak dapat dijelaskan secara rasional. Untuk itu, manusia mencari penjelasan logis atas permasalahan ini dengan menggunakan akal pikirannya. Sudah banyak teori yang dikemukakan, namun tetap saja belum ada jawaban yang memuaskan.
Diantara sekian banyak teori yang dikemukakan, teori generatio spontanea dan teori biogenesis adalah teori yang paling hangat diperbincangkan. Generatio spontanea beranggapan bahwa makluk hidup pertama muncul di bumi dari benda mati secara spontan. Pendapat ini bertahan cukup lama sejak zaman Yunani kuno hingga kemudian ditolak oleh para pendukung teori biogenesis sekitar abad ke-17 yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Walaupun kedua teori ini belum mampu memberikan penjelasan yang memuaskan bagaimana makhluk hidup pertama muncul, namun setidaknya perdebatan ini memicu telah perkembangan ilmu pengetahuan dibidang mikrobiologi.

Tuesday, September 20, 2016

PEMIMPIN DAN PEMANAH


Oleh: Herry Eko Jaya Putra


Menjadi pemimpin itu terkadang sama dengan menjadi pemanah, sebagaimana menjadi anggota (yang dipimpin) juga bisa diibaratkan sebagai anak panah. Sebuah anak panah akan melesat seperti apa yang diarahkan oleh pemanah. Berhasil tidaknya anak panah mencapai target akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana si pemanah melepaskan anak panahnya.


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan anak panah melesat mencapai target dengan tepat, maka beberapa hal yang perlu dilakukan oleh si pemanah adalah sebagai berikut.

1.    Sebelum memulai memanah, pemanah harus mampu menetapkan target yang realistis dengan menyesuaikan kondisi busur, tali, anak panah, jarak dan cuaca yang mungkin akan mempengaruhi anak panah saat melesat. Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan dengan baik. Menyesuaikan target yang ingin dicapai dengan kondisi SDM, anggaran dan dinamika sosial yang mungkin akan mempengaruhi anggota saat menjalankan tugas.