Laman

Saturday, February 14, 2015

SIFAT : INTERAKSI ANTARA GENETIK DAN LINGKUNGAN




Sifat-sifat suatu individu diturunkan melalui kombinasi antara gen kedua induknya. Bagaimana kombinasi yang terbentuk, akan mempengaruhi ekspresi gen tersebut pada keturunannya. Ada gen yang bersifat dominan dari salah satu induknya dan ada yang merupakan perpaduan sifat antara kedua induknya, juga dapat muncul kedua sifat induk secara bersamaan atau bahkan munculnya sifat baru akibat kombinasi tersebut. Hal ini dapat dipelajari pada pola-pola penurunan sifat baik secara hukum mendel maupun penyimpangan-penyimpangan hukum mendel.

Selain kombinasi antar gen tersebut, ternyata ekspresi gen juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Sehingga, ekspresi suatu sifat juga merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Sebagai contoh, tanaman hijau daun dengan gen daun hijaunya dapat memiliki daun yang kuning bila kekurangan unsur magnesium, tembaga atau seng. Tanaman dengan gen kerdil dapat tumbuh normal bahkan raksasa saat kelebihan hormon giberelin. Kekurangan berat unsur yodium baik selama masa kehamilan maupun pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan kekerdilan walaupun si anak memiliki gen normal atau tinggi.

Hal diatas mengingatkan kita pada firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat As-Syams ayat 8-10 :

 
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi orang baik maupun menjadi orang yang tidak baik (Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya). Potensi-potensi tersebut juga akan berkembang berdasarkan hasil interaksi setiap manusia dengan lingkungannya. Jika jiwa manusia lebih banyak berinteraksi dengan kebaikan-kebaikan maka akan muncullah potensi kebaikan-kebaikan tersebut di dalam dirinya (beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu), sebaliknya jika jiwa manusia tersebut lebih banyak berinteraksi dengan keburukan-keburukan maka akan muncul pulalah potensi keburukan dalam dirinya (merugilah orang yang mengotorinya).

Hidup ini ibarat permainan tarik tambang, mana tarikan yang lebih kuat maka akan ke arah itulah jiwa ini akan terbawa. Itulah sebabnya kita sangat membutuhkan lingkungan yang baik untuk menjadi orang baik-baik.



Lingkungan baik tidak ada dengan sendirinya, ia haruslah diciptakan. Mulailah dengan berinteraksi bersama orang-orang baik, kemudian tularkanlah kebaikan-kebaikan ke dalam lingkungan kita dengan berda’wah. Karena pada intinya da’wah yang kita lakukan bukan saja untuk orang yang kita da’wahi melainkan juga untuk diri kita. Dengan da’wah yang kita lakukan, sedikit demi sedikit kita merekayasa lingkungan sekitar kita menjadi baik agar kondusif untuk perkembangan iman kita sehingga mampu menjaga motivasi dan komitmen kita untuk tetap berada dalam kebaikan.

Wallahu a’lam

No comments:

Post a Comment