Laman

Thursday, November 6, 2014

PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN LAGU

Oleh : Herry Eko Jaya Putra dan Amelia

Menjadi seorang guru hebat bukanlah hal mudah, namun bukan pula hal yang sangat sulit untuk diraih.

Beberapa mata pelajaran sering dianggap membosankan karena materinya yang banyak dan bersifat hafalan. Ditambah lagi banyaknya guru yang menyajikan pelajaran tersebut dengan metode ceramah dan “CBSA” (Catat Buku Sampai Habis). Sehingga, seringkali mengakibatkan siswa menjadi kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena cenderung membosankan dan tidak variatif. Minat siswa yang rendah terhadap pelajaran ini tentulah akan berujung pada hasil evaluasi belajar yang rendah pula. 

Fakta yang diungkapkan oleh Melvin L. Silberman (2006) adalah bahwa sebagian besar orang lupa tentang apa yang mereka dengar. Umumnya guru berbicara dengan kecepatan 100 hingga 200 kata per menit.
Akan tetapi, tidak semua dari kata-kata tersebut dapat diterima oleh siswa. Berapa banyak kata-kata yang ditangkap oleh siswa tergantung pada cara masing-masing siswa mendengarnya. Jika siswa benar-benar mendengarkan dengan penuh perhatian mereka akan dapat mendengar antara 50 hingga 100 kata per menit, artinya separuh dari seluruh kata yang mereka dengar. Hal tersebut disebabkan karena siswa tidak hanya saja mendengarkan, melainkan siswa juga berpikir banyak selama mereka mendengarkan. Jika siswa yang mendengar dengan penuh perhatian saja hanya dapat menangkap informasi separuh dari seluruh kata yang mereka dengar, tentulah siswa yang tidak mendengarkan dengan penuh perhatian, menangkap informasi lebih sedikit lagi dari itu.

Siswa dapat mengingat 70 % dalam sepuluh menit pertama belajar, sedangkan dalam sepuluh menit terakhir mereka hanya dapat mengingat 20 % materi belajar (McKeachi, 1986 dalam Melvin L Silberman). Bahkan menurut (Richard, dkk., 1988 dalam Melvin L Silberman), tidak heran bila dengan gaya ceramah, siswa hanya mengetahui informasi 8 % lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok pembanding yang sama sekali tidak mengikuti proses belajar tersebut. 

Bayangkan betapa mubazirnya waktu-waktu guru bersama siswa saat proses belajar mengajar seperti di atas terjadi. Sehingga perlu dilakukan perubahan dalam cara mengajar guru agar proses belajar lebih bermakna dan diterima oleh siswa dengan efektif.

Seorang guru yang kreatif akan  melihat kondisi tersebut sebagai tantangan. Ia  akan mencari solusi bagaimana ia dapat menampilkan model pembelajaran yang lebih variatif, efektif dan menyenangkan. Sehingga siswa menjadi antusias dalam belajar, bahkan menanti-nantikan pelajaran yang akan diajarkannya.

Pintar saja tidak cukup bagi seorang guru, butuh lebih banyak kreatifitas untuk meraih kesuksesan dalam menjalankan pembelajaran di kelas. Kreativitas, merupakan hal penting dalam upaya mencapai kesuksesan proses pembelajaran. Tanpanya,waktu-waktu pembelajaran dikelas hanya akan berlalu begitu saja tanpa warna, hampa dan tak membekas.



Salah satu aplikasi dari pembelajaran kreatif yang dapat dilakukan yaitu pembelajaran dengan lagu. Dengan memasukkan materi-materi seperti menghafal istilah-istilah  ke dalam sebuah lagu yang disukai siswa, maka dengan sendirinya siswa akan dengan mudah menghafalkannya, selain itu siswa juga akan merasa bersemangat ketika menghafal bersama teman-temannya di dalam kelas. Lagu pun lebih asyik untuk di ulang-ulang baik selama proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran, sehingga membuat pelajaran jadi lebih mudah untuk diingat dan tahan lama.
 
Lagu (nyanyian) banyak diyakini dapat melejitkan imajinasi dan memunculkan hal-hal tersembunyi yang tersimpan di dalam diri seseorang. Media lagu dirasa cukup efektif untuk digunakan agar belajar terasa menyenangkan. Dari pengalaman penulis, materi yang diajarkan lewat lagu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena lagu membuat siswa merasa rileks. Disamping itu, hasil belajar siswa pun meningkat, hal ini terlihat dari hasil ujian yang terkait pada indikator-indikator yang ada lagunya biasanya dapat di selesaikan oleh siswa dengan sangat baik bila dibandingkan dengan indikator pelajaran lain yang tidak ada lagunya. Saat-saat ujian, menjadi suasana menarik ketika siswa bergumam kecil tanpa suara sambil mengingat lagu yang terkait dengan soal yang ditanyakan. 

Media lagu dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran siswa karena dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan kreativitas siswa dan guru yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut dua contoh lagu pelajaran yang pernah diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas penulis :

POLA INTERAKSI MAKHLUK HIDUP
(irama ayam den lapeh)

Di dalam kehidupan ini                                 
Tiada yang hidup sendiri
Semua harus berinteraksi
Tak bisa sendiri....oi..oi...berinteraksi

Pola interaksi makhluk hidup
Terbagi lima bagiannya
Netralisme dan kompetisi
Juga predasi...oi..oi....antibiosis

Reff:
Simbiosis ado tigo
Mutualisme, komensalisme
Parisitisme merugikan
oi..lah malang juo....

netralisme tak pengaruh
kompetisi berlomba-lomba
predator itu yg memangsa
oi..lah malang juo...

antibiosis yang menghambat
yang lain pun tak bisa tumbuh
karena ada antibiotik
oi..lah malang juo

oi..oi...berinteraksi
oi..oi...jo yang lainnyo


BELAJAR TAKSONOMI
(Irama Lagu Gantole Gradasi )

Makhluk hidup di dunia
Banyak ragam anekanya
Tapi mudah diplajari
Di dalam taksonomi..

Makhluk hidup di dunia
Ada lima kerajaan
Menurut oh pendapat
RH. Whittaker yg hebat....

Monera tingkatannya yang paling rendaaaah
Protista dan juga fungi sederhana tubuhnya

Reff....2 x
Plantae....
adalah dunia tumbuhan
Animalia.......
lebih maju struktur tubuhnya
oh semua……
Karunia yang sangat indah
               
Itulah lima kingdom yang ada di dunia....

(Created by : Herry)


Ciri-ciri Lagu yang Cocok untuk Pembelajaran 
Dalam memilih lagu yang sesuai sebagai media pembelajaran maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
  1. Irama dari lagu yang digunakan untuk pembelajaran adalah lagu yang sedang digandrungi siswa atau lagu yang sudah umum diketahui orang sehingga menarik minat siswa untuk mempelajarinya dan memudahkan siswa untuk menggubah syairnya 
  2. Tempo lagu yang akan digunakan sesuai dengan materi ajar yang akan digubah
 
Langkah-langkah Membuat Lagu Pelajaran dan Pelaksanaannya
Dalam menggubah lagu yang akan dijadikan sebagai media pembelajaran ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan :
  1. Menentukan materi ajar  yang akan digubah lagunya 
  2. Mencari lagu yang akan digubah 
  3. Membuat syair dari materi ajar yang disesuaikan dengan irama lagu 
  4. Mencatatkan syair lagu di papan tulis 
  5. Memperdengarkan lagu asli yang iramanya diambil untuk lagu pelajaran agar siswa mudah mentransfer iramanya ke lagu pelajaran yang telah digubah 
  6. Mengajarkan lagu pelajaran kepada siswa agar semua siswa dapat menyanyikan lagu  tersebut dengan baik 
  7. Menugaskan siswa secara berkelompok untuk menampilkan lagu di depan kelas sesuai dengan kreativitas masing-masing (kostum dan gerak disesuaikan dengan tema lagu


Terkadang, dalam membuat lagu belajar tak harus selalu dilakukan oleh guru, kita juga dapat melibatkan siswa dalam merangkainya. Bisa bersama-sama di kelas, secara berkelompok atau penugasan.
Sekali lagi, PINTAR SAJA TIDAK CUKUP BAGI SEORANG GURU, BUTUH LEBIH BANYAK KREATIFITAS untuk mencapai kesuksesan pembelajaran di kelas.

No comments:

Post a Comment