Laman

Saturday, November 8, 2014

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM SMP PERGURUAN ISLAM AR RISALAH PADANG


Disinilah tempat dimana diriku beraktifitas, menghabiskan waktu bersama keluarga besar Perguruan Islam Ar Risalah Padang dengan moto : ”MEMBANGUN GENERASI PENUH BERKAH”


Saya ingin sedikit bercerita tentang bagaimana kurikulum disusun disekolah ini, sebagaimana yang tercantum dalam dokumen 1 KTSP nya. Disini, kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :


1.      Qur’aniyah
Menjadikan AlQur’an sebagai basic memory di dalam akal dan hati siswa karena ia adalah sumber ilmu, inspirasi, motivasi, obat dan kebenaran hakiki yang menjadi pelita disaat kegelapan dan menjadi petunjuk dalam menjalani kehidupan. Ia adalah pembersih hati, agar ilmu bisa menerangi jiwa karena ilmu ibarat cahaya Allah yang tidak akan masuk kedalam hati yang kotor dan penuh maksiat. Mengajarkan Al-Qur’an dengan mentadabburi dan menghafalkannya akan membentuk karakter yang kokoh di dalam diri siswa, melahirkan generasi yang mulia karena di dalam sanubari dan jiwanya terdapat sumber yang mulia yaitu Al-Qur’an.

2.      ‘Alamiyah
Yang kami maksud “Alamiyah” disini adalah pertama; mengajak siswa untuk belajar mengenal alamnya, memecahkan misteri keingintahuannya pada alam sebagai habitat tempat dia hidup dan menemukan hikmah penciptaannya di alam semesta ini. Mengajarkan kepada mereka bagaimana alam telah diciptakan oleh Allah untuk melayani kebutuhan-kebutuhan manusia, dengan menanamkan rasa cinta pada alam dapat melahirkan pribadi-pribadi yang pandai bersyukur atas anugerah besar yang telah diberikan Rabbnya, merasa memilikinya dan menjaganya sebagai amanah dan bersikap baik terhadap alam sebagai rahmatan lil ‘alamin yang pada gilirannya akan semakin mengokohkan iman didalam dada. Kedua; mengembangkan kemampuan belajar alami setiap siswa, dengan melakukan pendekatan belajar sesuai dengan tipe kecerdasan dan gaya belajar mereka sendiri karena setiap siswa itu unik dan memiliki kekhasan tersendiri dalam kecerdasannya sehingga belajar bagi mereka menjadi aktivitas yang mudah dan menyenangkan. Tidak adalagi suasana kaku dalam belajar, memaksa mereka duduk rapi di dalam kelas dengan hanya mendengarkan “celoteh” guru di depan kelas, mematikan potensi kecerdasan, motivasi, dan kreativitas belajar mereka, seperti yang kita temui di sebagian besar sekolah hari ini.

3.      Transformasi Pembelajaran
Fenomena belajar siswa kita sekarang di banyak sekolah di negeri ini menimbulkan kesan bahwa anak adalah robot cerdas yang dijejali dengan program yang dinamakan ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga jam-jam belajar menjadi saat-saat “pengisian” yang kaku. Sekolah menjadi medan kompetisi untuk “menghafal” sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan untuk menjadi juara. Tetapi, ada yang kurang dari proses ini. Lihatlah hasilnya, sedikit sekali yang benar-benar terampil dalam mengaplikasikan apa yang mereka pelajari bahkan hampir tidak ada. Di sekolah seperti itu anak-anak belajar “menguasai” pelajaran, bukan bagaimana menjadi sesuatu dengan pelajaran tersebut (learning to be...), semakin banyak yang dapat mereka kuasai maka semakin baik nilai mereka dimata guru, teman-teman dan orang lain. Akibatnya siswa tidak mengalami transformasi pembelajaran, misalnya belajar Matematika, tidak serta merta membuat mereka bepikir logis. Pelajaran Sejarah, tidak memberikan mereka kesadaran akan nilai-nilai perjuangan dan tidak memiliki identitas sebagai anak bangsa. Bahkan mereka menjadi “budak” trend dan mode. Pelajaran bahasa, justru tidak memperbaiki bahasa sehari-hari yang mereka tampilkan.
Kami ingin menegaskan bahwa belajar adalah proses berubah secara konstan. Proses inilah yang harus dijalankan oleh setiap sekolah. Pengetahuan bukan barang yang harus dimiliki, melainkan sebuah fungsi menuju perubahan. Belajar adalah proses menggunakan ilmu pengetahuan untuk menjadi sesuatu. Sehingga apa yang mereka pelajari di sekolah semakin dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari saat guru mereka menghadirkan pengetahuan dalam kehidupan nyata mereka.

4.      Beragam dan Terpadu (Integralistik)
Yang kami maksud dengan beragam dan terpadu adalah pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dengan membuat saling keterkaitan antar materi dan antar bidang studi, sehingga siswa mendapat gambaran yang utuh dan menyeluruh terhadap topik yang dipelajari dari tinjauan berbagai bidang dalam satu tema. Akan tetapi untuk tahun ini, SMP Perguruan Islam ArRisalah belum bisa menerapkan sistem ini secara utuh dikarenakan banyak hal yang harus dikaji dan dipersiapkan secara menyeluruh terhadap perangkat pembelajaran dengan sistem ini. Sementara ini mata pelajaran yang dipadukan baru dalam bentuk IPA terpadu dan IPS terpadu. Namun demikian, Insya Allah kami akan terus berusaha menyiapkan dan merealisasikannya di tahun-tahun berikutnya.

5.      Dinamis
Perkembangan arus informasi dan teknologi yang demikian cepat menuntut setiap institusi pendidikan untuk bersikap dinamis seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi terkini. Oleh sebab itu, kurikulum ini juga harus mengakomodasi perkembangan informasi dan teknologi sehingga mampu memberikan pemahaman, pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan siswa pada masanya.Seiring dengan perjalanan waktu SMP Perguruan Islam Ar Risalah terus berusaha dan bertekad untuk menambah dan meningkatkan kualitas, sarana dan tenaga pendidiknya agar selalu up to date terhadap perkembangan teknologi dan informasi.

6.      Long Life Education
Belajar akan lebih membekas ke dalam jiwa siswa jika ia mampu menghadirkan dan merasakan manfaat pelajaran tersebut untuk kehidupannya. Oleh sebab itu, kurikulum harus mampu menyajikan informasi-informasi yang bisa bermanfaat dan berdaya guna bagi peserta didik sehingga pembelajaran dapat berkesinambungan sepanjang hayatnya, selain harus mampu memberi motivasi kepada peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dan dimana saja, ibarat pepatah ”alam takambang manjadi guru”. Untuk mendukung hal ini di SMP Perguruan Islam Ar Risalah para guru juga senantiasa dimotivasi untuk terus meningkatkan kapasitas dirinya disamping juga difasilitasi oleh sekolah dengan training-training dan penambahan wawasan secara berkala. Sehingga diharapkan para guru bisa menularkan semangat belajar dan menambah ilmunya kepada para siswa.

7.      Balance (Keseimbangan)
Keseimbangan sangat dibutuhkan dalam segala hal, termasuk pendidikan. Keseimbangan antara IPTEK dan IMTAQ merupakan upaya agar para siswa mampu menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter sehingga benar-benar bermanfaat sebanyak mungkin untuk kepentingan masyarakat, negara bangsa dan agama.
Di SMP Perguruan Islam Ar Risalah diupayakan agar setiap bidang studi mengintegrasikan materi pembelajarannya dengan nilai-nilai keislaman, sehingga keseimbangan IPTEK dan IMTAQ lebih mudah untuk diwujudkan. Juga diupayakan keseimbangan antara tuntutan dan kebutuhan, keseimbangan antara kepentingan lokal dan global semuanya diupayakan terakomodasi di dalam kurikulum.

No comments:

Post a Comment