Oleh : Herry Eko Jaya Putra
ILMU PENGETAHUAN TERUS BERKEMBANG, SETIAP TEORI MEMUNGKINKAN UNTUK DIKUATKAN, BERUBAH, DIREVISI ATAU BAHKAN DITINGGALKAN, SESUAI DENGAN DITEMUKANNYA PENJELASAN DAN BUKTI ILMIAH TERBARU.....
ILMU PENGETAHUAN TERUS BERKEMBANG, SETIAP TEORI MEMUNGKINKAN UNTUK DIKUATKAN, BERUBAH, DIREVISI ATAU BAHKAN DITINGGALKAN, SESUAI DENGAN DITEMUKANNYA PENJELASAN DAN BUKTI ILMIAH TERBARU.....
Dahulu, karena keterbatasan peralatan dan informasi
pengetahuan, J.B Lamark berpendapat bahwa : "awal mulanya semua jerapah
berleher pendek, namun karena sering menjulurkan lehernya untuk mengambil
makanan, maka lehernya semakin panjang, dan perubahan ini diturunkan"
(teori used and disused).
Pendapat ini kemudian dibantah dengan penelitian August Weismann yang memotong ekor tikus
jantan dan betina dewasa, kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan dan ternyata keturunannya adalah anak tikus yang memiliki ekor yang utuh. Lalu anak tikus tadi dipotong lagi ekornya kemudian dikawinkan, ternyata juga melahirkan anak tikus yang berekor. Percobaan ini dilanjutkan hingga 20 generasi anak tikus, namun tetap menghasilkan tikus berekor.
Sehingga disimpulkanlah bahwa perubahan bentuk tubuh akibat adaptasi
lingkungan tidak di turunkan, melainkan melalui perubahan pada gen/kromosom
sel gamet.
Dalam kasus lain : Aristoteles di zamannya mengatakan bahwa makhluk hidup terbentuk secara
spontan dari benda tak hidup, sebagai contoh : cacing dari tanah, ikan
dari lumpur, nyawa adalah campuran dari 4 unsur : air, udara, tanah
dan api. Paham ini diterima berabad-abad lamanya hingga muncul
teori baru biogenesis.
Pasti
orang zaman sekarang bilang teori Aristoteles dan Lamarck adalah teori yang
mengada-ngada dan tidak masuk akal. Tapi siapa tau, bila ia hidup di
zamannya Aristoteles atau Lamarck dengan sumber informasi dan pengetahuan yang
sangat terbatas, mungkin saja ia akan menerima teori
tersebut.
Mempelajari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan membuat kita jadi lebih bijaksana, jangan asal terima, atau asal menolak, bijaksanalah dalam bersikap, setiap zaman memiliki kondisi dan daya dukung yang berbeda-beda. Mungkin saja sebagian guru hanya mengajarkan seolah-olah teori itu adalah sebuah kebenaran atau sebaliknya ada juga yang mengatakan itu mutlak salah, hanya guru yang bijaksana yang akan mengajarkan hikmah dari setiap sejarah tersebut.
Ada banyak pelajaran dari kesalahan orang-orang terdahulu, walau demikian satu hal yang tidak dapat dinafikan, setidaknya mereka telah merumuskan suatu kerangka berpikir untuk terus kita sempurnakan.
Mempelajari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan membuat kita jadi lebih bijaksana, jangan asal terima, atau asal menolak, bijaksanalah dalam bersikap, setiap zaman memiliki kondisi dan daya dukung yang berbeda-beda. Mungkin saja sebagian guru hanya mengajarkan seolah-olah teori itu adalah sebuah kebenaran atau sebaliknya ada juga yang mengatakan itu mutlak salah, hanya guru yang bijaksana yang akan mengajarkan hikmah dari setiap sejarah tersebut.
Ada banyak pelajaran dari kesalahan orang-orang terdahulu, walau demikian satu hal yang tidak dapat dinafikan, setidaknya mereka telah merumuskan suatu kerangka berpikir untuk terus kita sempurnakan.
No comments:
Post a Comment