Kepala adalah bagian vital dari struktur organisasi
tubuh. Ia terletak di puncak teratas tubuh kita. Dengan otak dan sistem saraf
yang dimilikinya ia mampu mengkoordinasikan seluruh aktifitas tubuh, baik gerak
sadar maupun tak sadar, dari gerak biasa sampai gerak refleks. Padanya juga
terdapat panca indera yang berfungsi sebagai penghubung tubuh dengan dunia
luar, peran ini sangat penting agar tubuh mampu bersikap dengan benar atas
segala bentuk perubahan kondisi dunia luar. Pada kepala terdapat wajah, dimana
orang lain seringkali menjadikannya tolak ukur dengan menilai diri seseorang dari
tampilan wajahnya, karena wajah adalah bagian paling menarik dari seluruh organ
tubuh, orang bilang wajah mencerminkan tubuh. Begitu pentingnya fungsi dan posisi
kepala ini, tanpanya tubuh akan kehilangan arah dan koordinasi.
Walaupun kepala adalah organ vital bagi tubuh, namun ia
takkan mampu menjalankan tugasnya sendirian tanpa bantuan dari seluruh struktur
tubuh. Sebagai contoh adalah leher, ia adalah struktur terdekat dengan kepala
yang berfungsi sebagai penopang kepala. Leher yang sehat dan kuat akan mampu
menopang kepala dengan baik sehingga dapat membuat kepala berdiri tegak,
sebaliknya leher yang sakit dan lemah dapat membuat kepala terkulai lemas.
Leher tidak hanya sebagai penopang, melainkan ia adalah
penghubung utama antara otak dengan seluruh tubuh dibawahnya. Di dalam sumsum
tulang leher terdapat serabut-serabut saraf yang menghubungkan otak dengan
organ-organ dibawahya. Sedikit saja kesalahan yang membuat serabut saraf pada
leher rusak atau terganggu, dapat menyebabkan otak tak mampu berkomunikasi
dengan organ dibawahnya. Akibatnya otak tidak dapat mengkoordinasikan
organ-organ tersebut untuk melaksanakan aktifitas tertentu.
Mungkin kita mengenal seorang tokoh yang bernama Syaikh
Ahmad Yassin, seorang da’i mujahid pemimpin gerakan perjuangan pembebasan di
Palestina. Ketika beranjak remaja, musibah menimpa
beliau. Sebuah kecelakaan yang terjadi ketika berolahraga membuat tulang leher
beliau patah yang imbasnya menyebabkan kelumpuhan pada tangan dan kaki beliau
yang tak kunjung pulih hingga akhir hayatnya. Sejak saat itu, beliau menjalani
hari-harinya di atas kursi roda. Walaupun tangan dan kaki beliau sehat, namun
tak dapat dikoordinasikan oleh otak beliau. Ini seperti kabel dan lampu
listrik, bila kabel telah putus, listrik takkan mengalir dan tidak dapat
menghidupkan lampu walaupun lampunya masih baru dan baik. Itulah sebabnya kita
tidak boleh sembarangan dengan leher kita, tak boleh di pukul dan disakiti,
bahkan diurut/dipijat pun, mestilah sangat hati-hati. Berbagai cara pun
terkadang dilakukan untuk merawat leher agar tetap sehat, diantaranya dengan
menggunakan bantal kesehatan saat tidur, yang fungsinya merilekskan dan menormalkan
posisi tulang leher juga melancarkan peredaran darah. Agar leher mampu bekerja maksimal dalam menopang kepala.
Berbicara tentang kepala dan
leher ini, mengingatkanku akan hubungan yang terjadi dalam sebuah organisasi.
Ketua/Pemimpin ibarat kepala, sedangkan wakilnya ibaratkan leher yang menopang
kepala dalam sebuah tubuh. Tanpa leher yang sehat dan kuat, kepala tak kan mampu berdiri tegak dan menunaikan tugasnya dengan baik.
Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment