Oleh: Herry Eko Jaya Putra
Menjadi pemimpin itu terkadang sama dengan menjadi
pemanah, sebagaimana menjadi anggota (yang dipimpin) juga bisa diibaratkan
sebagai anak panah. Sebuah anak panah akan melesat seperti apa yang diarahkan
oleh pemanah. Berhasil tidaknya anak panah mencapai target akan sangat dipengaruhi oleh
bagaimana si pemanah melepaskan anak panahnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan anak panah
melesat mencapai target dengan tepat, maka beberapa hal yang perlu dilakukan oleh si pemanah
adalah sebagai berikut.
1. Sebelum
memulai memanah, pemanah harus mampu menetapkan target yang realistis dengan
menyesuaikan kondisi busur, tali, anak panah, jarak dan cuaca yang mungkin akan
mempengaruhi anak panah saat melesat. Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan
dalam menyusun perencanaan dengan baik. Menyesuaikan target yang ingin dicapai
dengan kondisi SDM, anggaran dan dinamika sosial yang mungkin akan mempengaruhi
anggota saat menjalankan tugas.
2. Untuk
mencapai target dengan tepat, seorang pemanah harus menarik tali busur dengan
maksimal seraya mengarahkan anak panah dengan sudut yang tepat dengan
mempertimbangkan kondisi anak panah dan arah angin. Artinya, sebelum anggota
dilepas untuk menunaikan tugas, pemimpin harus mampu mengarahkan anggota dengan
baik akan deskripsi tugas yang akan ditunaikannya. Sehingga, anggota mampu
menjalankan tugas sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
3. Saat
melepas anak panah, pemanah tidak boleh ragu. Lepaskanlah anak panah sepenuhnya,
jangan sambil ditahan sehingga menyebabkan anak panah melesat lambat dan
meleset dari target. Seorang pemimpin saat mendelegasikan tugas tidak boleh
ragu dengan anggotanya, berikan kepercayaan maksimal kepada anggota. Berikan kewenangan
penuh untuk mengelola seluruh sumber daya yang terkait dengan tugas dan target
yang ingin dicapai. Pembatasan wewenang dan ketidak percayaan pemimpin terhadap
anggotanya hanya akan menghambat kinerja sehingga pencapaian target tidak
maksimal.
4. Terkadang
tidak cukup sekali memanah untuk mencapai target yang diinginkan. Seorang pemanah
harus mengevaluasi apa yang telah dilakukannya untuk kemudian memperbaiki sikap
dan teknik memanahnya agar panahan berikutnya bisa tepat mengenai target yang
diharapkan. Seorang pemimpin harus jeli dalam menilai kesalahan yang terjadi, mampu
mengevaluasi dengan tepat dan akurat dan terlebih lagi adalah siap melakukan
inovasi dan perbaikan berdasarkan evaluasi kerja-kerja sebelumnya.
Memanah bukan hanya soal kekuatan menarik tali busur, namun
lebih dari itu. Ia membutuhkan teknik dan strategi yang jitu untuk mencapai
target secara tepat. Sebagaimana memimpin bukan hanya soal memerintah dan
melarang, namun lebih kepada mengayomi dan memotivasi.
No comments:
Post a Comment