Laman

Tuesday, September 20, 2016

PEMIMPIN DAN PEMANAH


Oleh: Herry Eko Jaya Putra


Menjadi pemimpin itu terkadang sama dengan menjadi pemanah, sebagaimana menjadi anggota (yang dipimpin) juga bisa diibaratkan sebagai anak panah. Sebuah anak panah akan melesat seperti apa yang diarahkan oleh pemanah. Berhasil tidaknya anak panah mencapai target akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana si pemanah melepaskan anak panahnya.


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan anak panah melesat mencapai target dengan tepat, maka beberapa hal yang perlu dilakukan oleh si pemanah adalah sebagai berikut.

1.    Sebelum memulai memanah, pemanah harus mampu menetapkan target yang realistis dengan menyesuaikan kondisi busur, tali, anak panah, jarak dan cuaca yang mungkin akan mempengaruhi anak panah saat melesat. Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan dengan baik. Menyesuaikan target yang ingin dicapai dengan kondisi SDM, anggaran dan dinamika sosial yang mungkin akan mempengaruhi anggota saat menjalankan tugas.

2.    Untuk mencapai target dengan tepat, seorang pemanah harus menarik tali busur dengan maksimal seraya mengarahkan anak panah dengan sudut yang tepat dengan mempertimbangkan kondisi anak panah dan arah angin. Artinya, sebelum anggota dilepas untuk menunaikan tugas, pemimpin harus mampu mengarahkan anggota dengan baik akan deskripsi tugas yang akan ditunaikannya. Sehingga, anggota mampu menjalankan tugas sesuai dengan rencana yang sudah disusun.

3.    Saat melepas anak panah, pemanah tidak boleh ragu. Lepaskanlah anak panah sepenuhnya, jangan sambil ditahan sehingga menyebabkan anak panah melesat lambat dan meleset dari target. Seorang pemimpin saat mendelegasikan tugas tidak boleh ragu dengan anggotanya, berikan kepercayaan maksimal kepada anggota. Berikan kewenangan penuh untuk mengelola seluruh sumber daya yang terkait dengan tugas dan target yang ingin dicapai. Pembatasan wewenang dan ketidak percayaan pemimpin terhadap anggotanya hanya akan menghambat kinerja sehingga pencapaian target tidak maksimal.

4.    Terkadang tidak cukup sekali memanah untuk mencapai target yang diinginkan. Seorang pemanah harus mengevaluasi apa yang telah dilakukannya untuk kemudian memperbaiki sikap dan teknik memanahnya agar panahan berikutnya bisa tepat mengenai target yang diharapkan. Seorang pemimpin harus jeli dalam menilai kesalahan yang terjadi, mampu mengevaluasi dengan tepat dan akurat dan terlebih lagi adalah siap melakukan inovasi dan perbaikan berdasarkan evaluasi kerja-kerja sebelumnya.


Memanah bukan hanya soal kekuatan menarik tali busur, namun lebih dari itu. Ia membutuhkan teknik dan strategi yang jitu untuk mencapai target secara tepat. Sebagaimana memimpin bukan hanya soal memerintah dan melarang, namun lebih kepada mengayomi dan memotivasi.


Wallahu a’lam.

No comments:

Post a Comment