Oleh: Amelia
Mengajar mata pelajaran IPS khususnya materi sejarah kadang membuat saya perlu merenung. Ingin membuang image sejarah yang identik dengan banyak mencatat, terkantuk-kantuk mendengar penjelasan guru di depan kelas sembari berdo’a di dalam hati mudah-mudahan penderitaan ini segera berakhir…sssst !!! ini dosa masa lalu saya (mohon maaf bapak/ibu guru sejarahku di SMP dan SMA 😊). Setelah merasakan menjadi seorang guru baru kutahu bahwa perjuanganmu tidak mudah wahai guruku.. Maka di tengah perenungan yang lumayan, saya menemukan ide ..AHA!! muncullah inspirasi dari acara talk show yang sangat banyak di TV. Maka untuk mengajarkan materi periodisasi masa pra aksara saya membagi murid-murid menjadi beberapa kelompok sesuai pembabakan masa pra aksara. Lalu mereka diminta menentukan nama dari TV-TV mereka dan TARA!!! Muncullah nama-nama TV beken pilihan mereka, ada Cadiak TV, Super TV, Smart TV, Ota TV, CCTV bahkan ada yang memilih nama TV nya dengan nama Bukan TV 😊 …aya-aya wae.. Lalu mereka diminta juga membuat slogan TV, hasilnya juga unik-unik seperti , “super TV yang penting happy “, “awak sopan kami sanang”, Cadiak TV..yo sabana Cadiak..dll…karena di sekolah kami tidak dianjurkan berbahasa minang , ketika saya perbolehkan nama TV, slogan dan iklan mereka berbahasa minang…Yeyy!!! mereka menyambut antusias. Pliss…! Maafkan saya sekali ini pak Kepsek 😊 Persiapan terpenting adalah mereka menentukan beberapa orang dari anggota kelompok untuk menjadi narasumber yang berperan sebagai pakar sejarah, mereka memberi gelar mulai dari S.Pd, Dr, bahkan Profesor. Panduan untuk para pakar ini adalah lembar kerja yang telah disiapkan guru. Agar talk show semakin semarak mereka juga diminta membuat iklan singkat seputar sekolah. Iklan-iklan kreatifpun bermunculan,,,mereka saya perbolehkan membawa jajanan yang diiklankan…ada iklan Teh es , susu kambing, pustaka sekolah, kantin sekolah, loudry sekolah , security sekolah , dll… Acara talk show diakhiri dengan pertanyaan dari teman-teman kelompok lain yang menjadi pemirsa TV di seluruh dunia. Ketika bertanya ini murid2 juga berkreatifitas dengan gaya bertanya masing-masing, salah satu contohnya si MC menyebutkan “ jika ada yang ingin bertanya silahkan hubungi 00000 sembarang tekan nyambung juga “ , sedangkan si penelpon mengaku ada yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri, hal ini juga membuat suasana kelas semakin seru. Setiap selesai penampilan satu kelompok, maka kelompok lain akan memberikan apresiasinya dengan kalimat-kalimta positif seperti : “ rancak bana!, memang OK!, OK banget!, dll…di sini diharapkan dapat muncul budaya positif saling menghargai. Yah…meski ada juga yang iseng dengan memberikan apresiasi “ Memang Hebat!, tapi Bo ong” . kata-kata ini memang sering dijadikan candaan anak-anak. Setelah semua kelompok tampil, guru melakukan penguatan materi, membimbing murid untuk membuat kesimpulan dan melakukan refleksi. Ketika refleksi murid-murid menyampaikan mereka sangat senang dengan pembelajaran TV show, mereka dapat memahami apa yang disampaikan teman mereka. Alhamdulillah, mudah-mudahan memang demikian adanya, terkadang murid ketika ditanya ada senang belajar hari ini?, mereka akan menjawab senang hanya untuk menyenangkan hati guru atau tidak ingin mendapat pertanyaan lanjutan, who know??